Subhanallah sekali dunia FB
ini. Yang ngomongin politik, yang ngomongin agama, yang ngomongin jodoh, yang
galau, yang alay, yang berpendidikan, yang mencoba terlihat pintar, yang
pura-pura goblog, yang suka selfie, yang lesbi, yang homo, yang hobi
menggunjing, yang hobi menghina, yang hobi cari-cari masalah, yang munafik,
yang mencitrakan diri, yang cari jodoh lewat status dan video juga ada -_-
"Gajah dipelupuk mata tak
nampak, kuman di sebrang lautan nampak jelas."
Luar biasa.
Mari sarapan, jangan lupa
bahagia.
Assalamu'alaikum sahabat super
seiya.
***
Dengar wahai kau Bujang, yang
menjadi indah dari "masa lalu" adalah ketika kamu mampu berdamai
dengan ego juga hatimu. Berdamai di sini adalah suatu kondisi di mana kamu dan
dia yang ada di masa lalumu tetap menjaga silaturahmi. Sebab silaturahmi adalah
salah satu kebaikan yang diajarkan agama yang dibawa nabimu. Maka, dengarkan
aku, Sayang. Move on itu bukan melupakan, tetapi, berdamai dengan masa lalu dan
semua pahit, perih, suka dan duka yang ada di sana. Tak ada salahnya mencoba
memulai silaturahmi yang sempat terputus, kan?
Lagi bener nih, ada yang mau
kasih aku kopi? biar agak slencoan dikit otaknya
***
Bayangkan juga wajahnya yang tak lagi terlihat
imut karena mata yang dititipkan untuknya membengkak oleh air mata dalam
tiap-tiap larik doanya. Doa untuk kelancaran hubungan kamu dan dia. Doa demi
'sah' yang menghalalkan hubunganmu dengannya. Doa demi kesabaran, keikhlasan,
ketabahan yang semoga tetap terjaga meski jarak terlalu lihai dalam memainkan rindunya.
Rindu pada sosok lelaki yang semoga mengindahkan doa dan harapannya.
Ingat, ada seorang wanita yang mungkin saat ini
sedang mendo’akanmu agar dimudahkan langkahmu menghalalkannya
***
Kepada pagi yang basah, ku
basuhkan doa dalam batin yang menyiut. Hai isi kepala, berkawanlah dengan
keberanian. Sungguh, manusia hanyalah seonggok daging tanpa dijalankannya semua
pola, program, dan sistem dalam ada'mu. Otak.
Selamat pagi bahagia, tetaplah
kejar manusia-manusia yang menggenggam duka dengan erat. Buat mereka tahu kalau
hidup itu menyenangkan. Seperti kepulan teh pagi ini. Hangat, mirip kentut.
***
Revisi selesai, tapi tak berani ngprint. Takut
mau bimbingan. Sesungguhnya saya adalah mahasiswi yang kucur. You kenow kucur?
kucur is so lame is penakut is cemen is kecil nyali is jamu beras kucur. #humanerror
***
Saya anak Mamak. Mamak anak Simbok. Simbok anak
Buyut. Buyut anaknya Ibu'nya begitu seterusnya sampai Hawa. Dan, Hawa tak akan
ada tanpa Adam yang kesepian. Semuanya tak akan ada jika Dzat yang Maha
Sempurna tak menghendaki untuk ada. Berhubung sudah diizinkan untuk ada, maka
berjuang dan bersyukurlah. Caranya : selfie selfie cantik, tidak selfie tetap
cantik. #SyahriniWanabee
***
Jadi, beberapa hari gak online,
menteri baru jadi topik yang diributin banyak
orang?
Karena merokok atau karena
tidak lulus SMA?
Ah, kalian.
Jangan terlalu menilai orang
dari luarnya. Pelacur yang masuk surga gara-gara memberi minum anjing saja,
ada. Wanita solehah yang njeblos ke neraka gara-gara menyiksa kucing saja, ada.
Profesionallah menjadi WNI.
Jokowi akan lebih mudah dalam membangun Indonesia menuju negara yang lebih
maju, dengan syarat, warganya mau mendukung program-program beliau. Jikapun
harus ada kritik, mengkritiklah dengan membubuhkan saran yang tidak egois.
Ingat ya gaiys, kritik dan saran yang tidak egois. Sepertinya, kalian cukup
cerdas dalam memahami kalimat ini.
Ah.
Tapi, terserah kalianlah. Toh tak ada kepemimpinan tanpa pro dan kontra. Menjadi presiden keluarga saja, kadang ada pro dan kontra dari anak-anak dan istrinya. Apa lagi jadi presiden?
Apapunlah, saya tetap dukung
Presiden Indonesia.
Hiduplah Indonesia Raya, dua,
tiga . . .
Yogyakarta, 10 November 2014
Ela Sri Handayaningsih