Dari
: Perempuan yang sulit bersikap “Masa Bodo”
Kepada : Semua manusia yang mengetahui
adanya perempuan itu.
Aku merasa
bersalah, tapi, aku sedang tidak memiliki masalah dengan seseorang pun.
Aku merasa
gelisah, tapi, hubunganku dengan semua orang yang kukenal sedang baik-baik saja
dan tidak membutuhkan ruang lebih di
kepalaku untuk menggelisahkannya.
Aku merasa
kehilangan sesuatu yang berharga, tapi, aku fikir semua barang yang kumiliki
masih utuh pada tempatnya.
Lalu, apa
yang membuatku kebingungan begini?
Adakah sesuatu
yang telah kuhilangkan, namun, tak mampu kuketahui?
Dalam diam,
air mataku mengalir. Bukan karena aku sedang bersedih, atau pun bahagia. Aku
hanya, merasa kehilangan sesuatu yang aku tidak tahu apa itu.
Aku merasa
rindu, teramat sangat merindu.
Tapi, semua
orang yang aku sayangi jelas-jelas berada di dekatku.
Tapi, semua
orang yang kukenal bisa kuhubungi kapanpun aku mau.
Tapi, semua
keluarga, saudara, teman yang kumiliki jelas-jelas tidak hilang dari duniaku.
Lantas, apa
yang membuatku merasa bersalah? Sedangkan aku jelas-jelas sedang tidak memiliki
musuh.
Apa yang
membuatku begitu kehilangan, sedangkan duniaku masih berputar pada porosnya.
Ataukah,
ada yang diam-diam menangis karena tingkahku?
Barang kali
iya, ada yang terluka karen sikapku.
Tapi,
kenapa aku harus merasa kehilangan. Sedangkan setiap manusia pernah melukai.
Sedangkan setiap manusia memiliki manusia lain yang berada di pihak tak suka
dengannya. Sedangkan setiap manusia pernah melakukan hal yang membuahkan senyum
banyak manusia, pun membuat manusia lain menangis, tanpa dia sadari.
Lalu,
kenapa aku harus gelisah?
Untuk apa
aku menggelisahkan luka yang tidak aku ketahui?
Sedangkan
Tuhan akan melukaiku saat aku melukai hati orang lain.
Ya ya,
Tuhan akan melukaiku jika aku melukai hati orang lain.
Adakah di
sana seseorang yang menangis karena kecewa pada ulahku?
Adakah yang
terluka oleh sikapku, namun sungkan mengadukan salahku pada diriku sendiri?
Ataukah,
ini hanya prasangkaku saja?
Bibirku
kelu, sulit baginya tersenyum beberapa hari ini.
Jika senyum
dan ketenangan batin kalian sempat terganggu oleh ulahku, maafkanlah. Sungguh,
aku tak tahu bagamana cara meminta maaf.
Ya, bagaimana
caraku meminta maaf kepada orang-orang mana saja yang pernah kulukai hatinya
tanpa mengadukannya padaku?
Maka, dengan
hati yang terlalu takut menyakiti dan mengecewakan ini, aku meminta maaf
setulus-tulusnya.