Copyright © Goresan Tinta Ela
Design by Dzignine
Sabtu, 23 Agustus 2014

Gejolak Nusantara ( 2014 )


Deretan mata telah siaga.
Puluhan kepal tangan mulai mengamuk, buas.
Mulut-mulut diam, bersiap demi mengumpat.
Hati terperkosa logika, logika memperawani rasa.

Demi manusia yang mereka sebut Pemimpin.
Rakyat beradu dengan rakyat.

Palu hakim terketok sudah.
Keputusan sah adanya.
Lelaki itu pemimpin kita.

Lalu? 

Haruskah kerabat menjadi terlaknat?
Haruskah sahabat menjadi keramat?

Demi memuaskan ego, amisnya darah mengalir indah.
Pilu.

Beberapa berteriak tak terima.
Beberapa yang lain terbahak bahagia.

Beginilah ulah demokrasi yang menikahi para demonstrator.
Merengek parah, mendengus haus, menggeliat tak tentu arah.

Indonesiaku.
Nusantaraku.

Bangsa Merah Putih nan dimuliakan rakyatnya.
Janganlah kau tersungkur tak berdaya.
Karena fakta kini berwujud nyata. 

Pemimpin dipilih untuk memimpin.
Rakyat memilih untuk dipimpin.

Pemimpin tanpa rakyat : lenyap.
Rakyat tanpa pemimpin : kocar-kacir.

Bersatulah, Garuda Pancasila.


Yogyakarta, 23 Agustus 2014
Ela Sri H